[Day 1] Hampir Ketinggalan Pesawat dan Mengenal Kain Tenun Khas Lombok

Friday, November 25, 2022
Super mendadak! Itu kalimat yang paling tepat untuk liburan kali ini. Memang sih sekitar bulan Mei kemarin aku dan Vita sempat ngobrolin tentang rencana liburan ke Bali, yang kemudian berubah menjadi ke Lombok karena dikomporin oleh salah satu temanku wkwkwk. Obrolan itu kita rencanakan untuk berangkat bulan Agutus atau September. Tapi Vita belum bisa info available ditanggal berapa karena beberapa hal. Jadi kita belum ada tanggal pasti kapan berangkatnya, hanya tujuannya saja yang sudah pasti, yaitu Lombok.
 
Karena tekadnya sudah bulat, aku pun riset beberapa tujuan dan estimasi budget nya. Sudah info juga ke Vita estimasinya, kata dia sih masih oke. Jadilah tinggal menunggu tanggal pasti dari Vita. Pikirku pun kemungkinan berangkatnya masih antara bulan Agustus atau September.
 
Sampai sekitar pertengahan Juni Vita tiba-tiba chat aku dan bilang ngajakin ke Lombok sekitar akhir Juni atau awal Juli. Seketika aku syok! ahahahaha. Bagaimana tidak? Tiba-tiba chat info tanggal pasti dia bisanya kapan, tapi tanggalnya sangat mepet! wkwkwk. Akhirnya aku oke in selama bukan akhir bulan (antara tanggal 29 sampai tanggal 3), karena aku ada kerjaan rutin untuk selalu standby setiap akhir bulan.

Setelah mempertimbangkan tiket pesawat yang paling murah wkwkwk, kita akhirnya setuju ke Lombok dari tanggal 6 Juli sampai 9 Juli. Beruntung aku punya banyak stok cuti, jadi ngga perlu khawatir kalau berangkat dihari kerja hehe. Sebuah kondisi langka dimana aku punya banyak stok cuti wkwkwk, yah efek pandemi kemarin ngga bisa kemana-mana, jadi yaa cutiku jarang terpakai.
 
Tapi sayangnya efek info dadakan dari Vita, aku yang memang sedang banyak kerjaan harus mengejar semua kerjaan itu agar selesai sebelum cuti yang lumayan lama (3 hari). Alhasil, hampir semua itinerary itu Vita yang atur. Mulai dari urusan transportasi, destinasi, jadwal, pokoknya semuanya deh wkwkwk. Aku mostly bantu bagian cari dan pesan hotel. Ini memang cukup langka karena biasanya aku yang atur semuanya dan make sure ke Vita mau atau engga nya. Tapi kali ini justru terbalik, aku yang bagian make sure wkwkwk.
 
Sampai si Vita sempat ngomel karena aku kadang slow respond banget :( , ya gimana aku memang lagi kejar target dan jarang cek hp :( . Tapi untungnya semua berhasil diatur dengan baik. Meskipun ada sedikit yang disayangkan, kita seharusnya bisa dapat flight dari Lombok ke Jakarta di jam 3 sore tapi justru dapat yang jam 12 siang karena kehabisan.
 
Selama di Lombok kita pakai paket tour, jadi ngga perlu bingung masalah transportasi. Entah gimana ceritanya, Vita menemukan tour agent yang bisa custom itinerary wkwkwk. Karena kita dari awal uda mantab mau nginap di Gili Trawangan selama dua malam, sementara cari-cari tour agent itu mostly nginap di Gili Trawangannya hanya satu malam, ngga mau dong kita wkwkwk. Tapi syukurlah bisa dikondisikan dengan tour agent kita. Akan aku info tour agent nya di postingan terakhir tentang liburan di Lombok.
 
 
Hari H (6 Juli 2022)
 

Lagi nungguin taksi online

sambil banyak berdoa

supaya ngga miss flight :"

Kita flight jam 7 pagi dari Jakarta. Sengaja pilih flight pagi supaya sampai di Lombok bisa jalan-jalan sebentar kemudian lanjut nyebrang ke Gili Trawangan.
 
Aku pikir flight jam 7 pagi ngga akan menjadi kendala karena aku pernah flight sekitar jam 4 atau 5 pagi. Tapi memang namanya manusia hanya bisa berencana. Karena nyatanya hari itu didaerah tempatku tinggal hujan deras dari subuh bahkan sampai jam 6 pagi pun hujannya semakin deras. Ini cukup mengacaukan jadwal karena sudah berangkat subuh, hujan pula, makin sulit untuk dapat taksi online.
 
Rencanaku berangkat jam 4 sampai di bandara kemungkinan jam setengah 5, masih sangat cukup waktunya. Tapi tebak apa yang terjadi? Aku baru dapat taksi onlinenya jam 6 kurang! Sempat beberapa kali dapat tapi lokasinya jauh semua, dan ada satu yang sudah kutunggu sekitar 15 menit, tiba-tiba batal karena mogok, nyesek ga sih?! Makin nyesek lagi karena awalnya tarif sekitar 120.000 berubah jadi 170.000 karena hujan semakin deras! Aaaaa pengen teriak aja rasanya aku waktu itu! T_T . Tapi yasudahlah yang penting dapat taksinya, itu pun aku bermodal nelfon driver nya dengan nada melas mau nangis supaya ngga tiba-tiba dicancel. Tapi waktu itu emang beneran mau nangis sih, kebayang ngga sih uda booking hotel 3 malam, beli tiket pesawat PP, bayar paket tour, tapi harus hilang begitu saja karena miss flight?! Kan ngga lucuuu!! :".
 
Tapi alhamdulillah jalanan pagi itu lancar banget, jadi sama sekali tidak terhambat oleh macet. Lucunya saat aku lewat tol didaerah Cengkareng, daerahnya benar-benar kering ngga ada hujan :". Sebenarnya sih bersyukur juga karena jujur aja aku cukup khawatir kalau harus flight disaat hujan deras. Cuma lucu aja, sama-sama di Jakarta tapi bisa-bisanya di Cengkareng kering, tapi didaerahku hujan deras pake banget :". Oke lupakan, aku akhirnya tiba di bandara sekitar pukul 06:20. Imagine! Flight ku jam 07:00, boarding time 06:20, dan aku baru masuk ke pintu keberangkatan (pengecekan paling awal) sekitar pukul 06:20. Mepet banget kann?! Itu aku uda dichat Vita setiap detik untuk nanyain posisiku dimana wkwkwk.
 
Vita uda sampai di bandara itu sekitar jam 6 kurang. Iya, Vita uda sampai di bandara, sementara aku baru masuk tol :). Untungnya kita sudah check-in online malamnya, jadi pagi itu kita langsung ke gate. Dan sampai di gate kita langsung diarahkan ke bus yang akan mengantarkan kita ke pesawat. Iya, gaada menunggu lagi karena sudah sangat mepet wkwkwk.

Sungguh drama pagi hari yang sangat mendebarkan! Untuk pertama kalinya aku hampir ketinggalan pesawat. Biasanya kalau naik pesawat itu aku selalu uda sampai di bandara satu atau dua jam sebelumnya. Karena aku bukan tipikal yang suka mepet jadwal. Tapi kali ini benar-benar diluar dugaan.

But we made it! Alhamdulillah sampai di Lombok dengan selamat.
 
Tiba di bandara Lombok kita ngga langsung keluar, tapi berhenti dulu didekat pesawat untuk rekam beberapa video wkwkwk. Maklum, sebelum berangkat uda berencana mau bikin banyak reels hehehe. Sampai semua penumpang uda keluar, kita masih di area landasan wkwkwk. Beruntung bandara Lombok tidak seluas bandara Soekarno Hatta, jadi kita ngga nyasar waktu cari pintu keluarnya, plus bantuan petugas sih hehehe.
 
Dari situ pun kita ngga langsung keluar bandara, padahal guide kita uda nungguin di parkiran, maap pak. Kita duduk sebentar sekitar 30 menit untuk bikin reels wkwkwk.
 
Setelah itu menuju parkiran dan ketemu guide kita yang baik banget dan sabar nungguin kita. Jujur aku pribadi ngga begitu paham dengan itinerary yang diatur Vita, poin pentingku hanya ingin menikmati pantai indah di Gili Trawangan dan sunset di Bukit Merese wkwkwk, sisanya suka-suka Vita ahahahaha.


Tujuan pertama kita adalah Desa Sade, salah satu dusun yang dikenal sebagai dusun yang mempertahankan adat suku Sasak. Yang menarik dari desa ini adalah penduduknya masih berpegang teguh dalam menjaga berbagai macam tradisi serta keaslian desa tersebut. Mulai dari bangunan rumah yang masih tradisional menggunakan atap ijuk dan tiang bambu, tembok dari anyaman bambu, serta lantai yang langsung beralaskan tanah. Hingga cara membersihkannya yang menggunakan kotoran kerbau.

   

Katanya perempuan-perempuan di desa ini wajib bisa menenun sebagai syarat untuk berumah tangga. Aku dan Vita sempat mencoba menenun, belajar dari salah satu penjual kain tenun di Desa Sade. Hanya belajar membuat beberapa baris, tapi cukup menambah pengalaman dalam merasakan proses menenun yang menurutku cukup menyenangkan, tapi butuh kesabaran tinggi karena prosesnya yang lama.
 
Setelah itu kami menuju Desa Sukarara, tak jauh berbeda dengan Desa Sade, di desa ini pun kita dapat menjumpai berbagai macam kain songket hasil tenun dari perempuan-perempuan di desa ini. Kami disini sempat mencoba baju khas adat Lombok, kemudian tentu saja mengambil banyak foto di beberapa spot foto di Desa Sukarara hehe.
 
Ohya, selama di Desa Sade dan Desa Sukarara kami dipandu oleh salah satu pemandu di masing-masing desa tersebut. Pemandu-pemandunya sangat ramah, menjelaskan detail tentang keunikan di desa-desa tersebut, dan tentunya yang paling penting sangat terbuka untuk membantu kami dalam berfoto-ria hehehe.

Ini saat aku mencoba belajar menenun hehe
Setelah puas foto-foto serta sholat dhuhur di Desa Sukarara, tujuan kami berikutnya adalah pelabuhan Bangsal. Rupanya perjalanan dari Desa Sukarara menuju pelabuhan Bangsal cukup jauh, aku lupa sih berapa lama hehe, tapi yang kuingat cukup jauh. Tapi yang menarik selama perjalanan adalah ketika melawati jalanan didaerah pantai, sepanjang jalan kami disuguhi pemandangan laut yang begitu biru dan bersih. Saat itu aku sangat tidak sabar untuk segera tiba di Gili Trawangan.
 
Sebagai informasi, untuk menuju Gili Trawangan selain melalui pelabuhan Bangsal, dapat melalui pelabuhan Teluk Nare. Jika kamu hanya bepergian sendiri dan ingin menghemat budget, pelabuhan Bangsal adalah solusinya, karena hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp. 20.000 per orang dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Tetapi jika kamu pergi berkelompok atau ingin menikmati sensasi mewah, pelabuhan Teluk Nare adalah solusinya, karena kamu dapat menyewa speed boat dengan kisaran harga Rp. 300.000 sampai Rp. 500.000 per boat tergantung ukuran boatnya, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
 
Karena disini aku cuma berdua sama Vita, tentu saja kami memilih opsi pelabuhan Bangsal, supaya hemat budget tsay wkwkwk. Awalnya aku cukup menolak ke pelabuhan ini, karena membayangkan harus angkat koper diatas pasir sepertinya aneh wkwkwk. Ditambah aku baca-baca dari berbagai macam blog sepertinya tidak ada yang cerita 'membawa koper di pelabuhan Bangsal' wkwkwk. Tapi karena Vita ngotot mau tetap naik dari Bangsal karena memang secara budget beda jauh dengan di Teluk Nare, jadi yasudah aku ikut wkwkwk.
 
Sampai di pelabuhan Bangsal, ternyata normal membawa koper disana wkwkwk. Memang tidak banyak yang membawa koper, tapi bukan hal yang aneh juga wkwkwk.
 
Begitu pula dengan public boat, sejak kejadian terdampar ditengah laut ketika perjalanan dari pulau Harapan (Kepulauan Seribu) menuju Jakarta, aku jadi sangat pemilih dengan public boat wkwkwk. Trauma cuyy! wkwkwk. Tapi melihat jenis boatnya berbeda dengan boat yang digunakan saat dari pulau Harapan, aku pun sedikit berani untuk naik boat tersebut.

Pemandangan selama nyebrang ke Gili Trawangan
Alhamdulillah perjalanan menyebrang dari Lombok ke Gili Trawangan lancar tanpa hambatan. Gelombangnya memang cukup besar tapi masih normal. Posisi duduk yang mengelilingi kapal (berada dipinggir kanan dan kiri kapal) membuat kami dapat dengan mudah menikmati hamparan laut yang luas dari jendela yang terbuka. Anxiety ku pun hilang ketika melihat laut yang begitu biru dan bersih beserta pemandangan pegunungan yang terlihat jelas. Sungguh perpaduan yang sangat indah. Meskipun kalo ingat laut yang sangat biru artinya sangat dalam, anxiety ku sedikit bangkit kembali wkwkwk. Tapi yah cukup nikmati suasana saja dan lupakan pikiran yang aneh-aneh wkwkwk.
 
Saat akan tiba di Gili Trawangan, jujur aku excited banget saat melihat birunya pantai di Gili Trawangan. Tidak, bahkan ketika tadi aku dalam perjalanan menuju pelabuhan Bangsal, pantai di Lombok pun sepertinya hampir semuanya berwarna biru dan bersih. Maklum ye kalau excited, karena ngga semua pantai yang pernah aku kunjungi itu warnanya biru dan bersih.
 
Setelah turun dari kapal, kami langsung jalan menuju penginapan. Iya jalan, karena memang sedekat itu jarak dari pelabuhan Gili Trawangan ke penginapan kami. Sampai di penginapan kami bermalas-malasan sejenak karena terlalu lelah.

Ohiya, hal wajib untuk dilakukan ketika ke Gili Trawangan adalah sewa sepeda. Pertama, karena Gili merupakan pulau kecil jadi kita dapat menjangkau ujung-ke-ujung hanya dengan bersepada. Kedua, bayangin bersepeda sambil menikmati pemandangan pantai, so cool! Asli, itu salah satu stress release ku, bisa bersepada sambil menikmati suasana di pinggir pantai.

Sore itu niatnya kita mau cari sunset, tapi ternyata kita keluar sudah ke-sore-an, terlalu lama bermalas-malasan jadi ketinggalan sunset wkwkwk. Tapi gapapa, masih ada hari esok hehe. Meski begitu kami tetap lanjut bersepeda dan berhenti di salah satu titik untuk menikmati suasana pantai menjelang malam.
 
Malam harinya sambil makan malam kami ngobrol bareng guide snorkeling kami. Yep! Jadwal hari kedua adalah snorkeling, sisanya tergantung situasi wkwkwk. Yang pasti sih wajib cari sunset karena hari pertama gagal dapat sunset wkwkwk.
 
Okay, see you on the next post for our second day in Lombok, i mean Gili Trawangan hehehe. Byeee...

No comments:

Powered by Blogger.